Eosinophilic Ascites Due to Eosinophilic Gastroenteritis – Cytological Approach

Ilhami Romus

Abstract

Eosinophilic ascites (EA) merupakan kasus yang sangat jarang. EA merupakan gejala yang paling jarang dari penyakit
gastroenteritis eosinofilik (EGE). EA terjadi karena adanya edema dan peradangan eosinofilik dari lapisan serosa usus
halus dan dapat melibatkan segmen lain pada saluran gastrointestinal. Kami melaporkan kasus seorang wanita berusia
19 tahun dengan gambaran mikroskopik sitologi cairan asites tampak eosinofil yang cukup padat dan pemeriksaan
histopatologi dari biopsi lambung menunjukkan infiltrasi eosinofil. Data klinis menunjukkan adanya nyeri abdomen
difus, mual, distensi abdomen, ascites sedang, dan diare. Hasil Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan
adanya penebalan dinding usus halus difus dan tidak mendeteksi keganasan primer. Hasil tes laboratorium menunjukkan
eosinofilia pada pemeriksaan darah tepi, kadar IgE serum meningkat dan negatif untuk infeksi parasit. Pasien mendapatkan
terapi SLE selama 1 tahun tanpa perbaikan yang nyata. Pengobatan dengan kortikosteroid menormalkan hasil tes
laboratorium dan asites teratasi segera. EGE merupakan kasus yang langka dan harus diingat pada pasien dengan
gejala ascites yang tidak diketahui penyebabnya.

Keywords

Gastroenteritis eosinofilik, asites eosinofilik, kortikosteroid.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.